03/09/11

13 anggota Jemaat Baptis wahno kota raja di tangkap polisi dengan tunduhan penyerangan kampung nafri 1 agustus 2011

Sedikitnya 13 Anggota Jemaat Gereja Baptis Wahno kota raja jayapura di tangkap Aparat Kepolisian Polda Papua melalui Kepolisian Resort Kota Jayapura .
Penangkapan ini di tunduh  melakukan penembakan di kampung Nafri, Abepura, Jayapura, Papua, awal Agustus lalu yang telah menewaskan 3 orang warga sipil dan 1 orang anggota TNI, Rabu 31 Agustus 2011.
Mereka yang diringkus kepolisian di sekitar kompleks Gereja Baptis Wahno, Kotaraja Jayapura – papua, tadi siang 31/08.
Anggota jemaat baptis yang di tanggkap adalah
1.     Yawanus Kogoya
2.     Tinus Wenda
3.      Siki Kogoya
4.      Arinus Wenda
5.      Yusman Kogoya
6.      Mis Kogoya
7.      Bodi Kogoya
8.      Wen Wenda
9.      Denias Kogoya
10.  Ekimar Kogoya
11.   Panius Kogoya
12.  Yeskiel Kogoya.
13.   Masih dlm konfirmasi

Pacific Forum leaders told they can’t ignore conflict in Papua

The Pacific Islands Forum is being told it must speak out about the ongoing instability in the Indonesian region of Papua.

PGBP Pertanyakan Penangkapan Dua Warga Sipil

S. Sofyan Yoman/Ketua PGBP
Jayapura, Tanggal 31 Agustus 2011, Aparat keamanan TNI/POLRI salah menangkap masyarakat sipil. Masyarakat sipil yang ditangkap bukan pelaku pembakaran mobil di Skyline pada 6 Juli 2011 dan pelaku pembunuhan masyarakat sipil di Nafri, 1 Agustus 2011. Ini upaya-upaya aparat Negara untuk mengintimidasi, meng-kriminalisasi Gereja Baptis Papua yang selama ini dengan konsisten dan konsekwen menyuarakan penderitaan umat dan melawan kekerasan dan ketidakadilan di Tanah Papua." demikian isi pernyataan Pers Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP) yang diterima redaksi tabloidjubi.com.

Siaran pers PGBP tersebut juga menyebutkan bahwa PGBP sudah menemui dua orang korban yang ditahan pada tanggal 31 Agustus 2011 di ruang tahanan Polresta Jayapura. Kedua orang tersebut mengaku kepada Ketua Umum PGBP, Socratez Yoman bahwa mereka tidak terlibat dan mereka dipaksa untuk mengaku sebagai pelaku.


Papua Banjir Mata-Mata Mengawasi gerakan Sipil

Papua dibanjiri mata-mata, demikian judul artikel harian sore NRC Handelsbald, Kamis (1/9). Penguasa di Jakarta takut gerakan separatisme di propinsi paling timur Indonesia itu akan semakin kuat.

Penculikan Desi Kogoya (bocah 8th), belum di ketahui nasibnya



Keberadaan Penculikan Desi Kogoya (bocah 8th), belum di ketahui nasibnya
pada tanggal 31/08-11 Aparat kepolisian telah melakukan penyisiran 4 rumah warga dekat kota raja kompleks gereja baptis wahno. aparat mengempung 4 rumah warga diantaranya, 1. Milik bapak Gidi Wenda 2.milik bapak Arman Kogoya 3. Milik Ciky Kogoya (seorang Gembala) dan yang ke 4. Milik bapak Biben Kogoya (ketua RT 8).

Kontras Kecam Penyiksaan Warga Sipil Papua

 Penyiksaan dan kriminalisasi yang terjadi pada 31 Agustus kemarin, disertai oleh serangkaian tindakan kekerasan terhadap 15 orang warga sipil Papua oleh polisi tanpa prosedur hukum yang layak
Jakarta – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengecam praktek buruk penegakan hukum dengan cara penyiksaan dan kriminalisasi yang dilakukan oleh polisi terhadap sejumlah warga sipil di Papua.

Formula apa? yang paling cocok Untuk Penyelesaian Status Papua

by, Turius Wenda
TERBENTUKNYA PULAU PAPUA (GEOLOGY PAPUA)
Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul) yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian Utara Australia. Pertemua/tubukkan lempeng ini sehingga menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan pegunungan di wilayah Kepala Burung. (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988).
Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua.
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global.
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan Papua.
Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua.
Sehingga secara otomatis dan sudah sepantasnya pulau ini harus dinamai  Convergentland Island  (Pulau Tanah Konvergen).
Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik hingga saat ini (Jhon anari).
Berbagai solusi yang menerapkan di papua barat
  • Solusi Papua yang di gagas belanda
 Antara pada tahun 1949-1969, ketika seluruh jajahan Hindia Belanda menjadikan Negara merdeka sepenuhnya seperti Indonesia, namun Belanda mempertahankan kedaulatan Belanda atas West New Guinea, dan mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan kemerdekaan sebagai negara terpisah.

29/08/11

Sebuah Perang Indonesia ‘Orang Tidak Diketahui’

Add caption

JAKARTA – Ini adalah konflik yang tampaknya tak berujung di bagian dunia yang terkenal untuk kedua keterpencilan mengagumkan dan kekayaan yang luar biasa dan di bumi itu. Selama setengah abad, tentara Indonesia dan polisi telah berjuang perang bayangan dan sporadis di hutan yang luas dan dataran tinggi Papua, sebagai ujung barat New Guinea diketahui, setelah mengambil kontrol dari bekas koloni Belanda pada tahun 1960. Ini adalah konflik berkepanjangan yang kurang dipahami  oleh mereka yang terlibat.
here Published The New York Times

OTONOMI KHUSUS DAN KEJAHATAN NEGARA DI PAPUA

Oleh:  Socratez Sofyan Yoman
 
Reformasi di Indonesia dimulai tahun 1998.   Pada mementum ini,  presiden Republik Indonesia berwatak ototiter dan militeristik, Soeharto (alm.)  disingkirkan dengan kekuatan rakyat (people power) yang dimotori oleh para mahasiswa seluruh Indonesia.   Pintu reformasi ini,   menjadi kesempatan yang berharga bagi rakyat dan bangsa Papua  yang  berada dalam penjara kekerasan dan kejahatan Negara selama tiga puluh lima tahun (35 tahun) sejak 1961-1998, bahkan sampai di era Otsus 2011 ini.   Ruang  kebebasan dan angin segar itu benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh rakyat Papua dari Sorong-Merauke. Rakyat Papua seperti seekor burung yang terlepas dari sangkarnya dan terbang dengan bebas dan berani melakukan perlawanan terbuka kepada Pemerintah Indonesia yang sedang menduduki dan menjajah rakyat Papua.  Perlawanan terbuka itu dilakukan sebagai akumulasi tidak percayanya rakyat dan bangsa Papua Barat kepada Pemerintah Indonesia. Misi perlawanan rakyat Papua adalah kekerasan dan kejahatan kemanusiaan Negara yang massif terhadap penduduk asli Papua yang berlangsung bertahun-tahun dengan dipelakukannya Papua sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) harus diakhiri.

Seruan dan Himbauan UmuM ( KNPB )




  
Badan Pengurus Pusat - Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB)
Pengamanan dan Ketertiban Bersama di Bulan Rahmadan.

 Seruan dn himbauan umum di samapaikan kepada seluruh rakyat papua barat, bahwa, situasi di akhir-akhir ini pasca konfrensi Tingkat Tinggi - Internasional Lawyer For West Papua (KTT-ILWP) 02 Agustus 2011, di london Inggris, situasi keamanan di tanah papua tidak kondusif yang segaja di ciptakan oleh oknum tertentu untuk menintimindasi perjuangan Damai rakyat papua. Kondisi ini terjadi di saat saudara/i kita beragama muslim sedang melaksanakan ibadah puasa atau lebaran.

28/08/11

Polisi kewalahan Mengungkap Kekerasan di Papua

Jubi---Dalam diskusi bersama Kapolda Papua, Pangdam XVII Trikora, Pater Neles Tebay dan wartawan di hotel Aston Jayapura pada tanggal 27/8, kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Wachyono mengaku kepolisian kesulitan mengungkap pelaku kekerasan yang beruntun yang terjadi di kota Jayapura selama beberapa bulan terakhir ini.

“Polisi tidak memiliki saksi sehingga kesulitan mengungkap pelaku kekerasan karena tidak ada saksi. Kita mau dapat informasi dari mana kalau tidak ada saksi,” keluhnya. “Kalau pun ada yang tahu peristiwa tersebut, tapi tidak mau memberikan kesaksinya karena takut terhadap pelaku.”

Derek Wall: Great speeches from the past and ever increasing relevance today

Picture If you look through the internet archives and pluck some of the speeches of prominent politicians and theorists you can juxtapose with retrospect just how relevant or accurate their words were.  I would argue that Derek Wall's outlook becomes increasingly more relevant as time passes. As an ecosocialist his panoramic outlook, overt rebuke of capitalism, connectedness with the indigenous peoples at the vanguard of environmental struggle and overall sense of urgency for the need for systemic social and environmental change only gathers strength. The neoliberal model will continue to evoke the kind of unrest we have been witnessing from the Arab spring and onward and with every passing week and with every new uprising and financial meltdown the analyses below become more significant.

The written speech below is taken from 2007 and the youtube video from November of last year. A lot has happened since these speeches, I would like to see more of them. I posted the brilliant John McDonnel Speech in response to the riots, based on these entries I would have liked to have posted a brilliant Derek Wall speech, but I could not find one, not because it was'nt filmed! But because as far I know, it did'nt happen. In short, give the man a stage!

What do we expect from politicians' conference speeches, from Blair, Brown, Campbell and Cameron?

Apa Benar !! 5 Tahun Lagi Indonesia Pecah Jadi 17 negara

Djuyoto Suntani, sang penulis buku, menyatakan dalam bukunya paling tidak ada tujuh faktor utama yang akan menyebabkan Indonesia “pecah” menjadi 17 kepingan negeri-negeri kecil di tahun 2015.
Kepingan negeri-negeri kecil itu sendiri menurutnya didirikan berdasarkan atas:
1. Kepentingan rimordial (kesamaan etnis),
2. Ikatan ekonomis (kepentingan bisnis),
3. Ikatan kultur (kesamaan budaya),
4. Ikatan ideologis (kepentingan politik), dan
5. Ikatan regilius (membangun negara berdasar agama).
Penyebab pertama adalah siklus tujuh abad atau 70 tahun. Dalam bukunya ia menuliskan; “Seperti kita ketahui, semua yang terjadi di alam ini mengikuti suatu siklus tertentu. Eksistensi suatu bangsa dan negara juga termasuk dalam suatu siklus yang berjalan sesuai dengan ketentuan hukum alam. Dia mengambil contoh Kerajaan Sriwijaya yang berkuasa pada abad 6-7 M di mana waktu itu rakyat di kawasan Nusantara bersatu di bawah kepemimpinannya. Memasuki usia ke-70 tahun kerajaan itu mulai buyar dan muncul banyak kerajaan kecil yang mandiri berdaulat. Alhasil, di awal abad ke-9 nama Kerajaan Sriwijaya hanya tinggal sejarah. Tujuh abad kemudian (abad 13-14 M) lahir Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur sekarang. Kerajaan besar itu berhasil menyatukan kembali penduduk Nusantara. Namun, kerajaan ini pun bernasib sama dengan Sriwijaya.

Ibu-Mu bersama-MU

12994281881707576997 
kepada anak-anakku
apakah perjuanganmu melelahkan, anak-anakku?
mari nak,
ibu basuh semua peluhmu
ibu peluk semua lelahmu
saat kalian berjuang, ingatlah
air mata ibu sederas sungai dan lautmu
banjir darahmu adalah alir darah rahimku
rasaku akan melahirkan seribu lagi perjuangan baru
saat kalian melangkah di atas tanah
ibu selalu di pihakmu, rela kau pijak
ibu akan memelukmu setiap kau berkalang di tanah
di atas ladangku, tetumbuhan menguatkan tubuhmu
kelak anak kalian akan meneruskan
hangatnya peluk ibu,
ibu telah lama sekali
menjerit di cengkeram tangan-tangan asing
dipermainkan di meja perundingan
diperbudak, diperdaya, menjadi tumbal nan kekal
ibu saksi pertama sebelum kau dilahirkan
ibu yang menjerit ketika saudaramu
ditimbun semen, dilarutkan dengan cairan kimia,
dijarah begitu serakah
sampai kering darah ibu
ibu tak pernah lelah memimbingmu, juga pendahulumu
ibu tak letih, dalam rintih ibu masih menyanyi
ibu tak murka, melindungimu dari seribu petaka
ibu tersenyum
ibu ada di atasmu, membimbingmu
ibu adalah tanah, udara, air, api, kayu
ibu bernafas, selalu ada untukmu
ibu menanti tanganmu pulang,
mengembalikan udara
memulihkan tanah dari penjarah
menghidupkan api pengetahuan di dadamu
mengembalikan sungai, rawa, dan laut
menegakkan batas-batas tanah dan adat yang diretas
memulangkan anak-anak ke rumah indah ibu
mesin dan industri, waktu yang saling-pacu,
keserakahan dan kesombongan

Skenario Kosovo Untuk Papua Merdeka

Penulis : Hendrajit (Penulis adalah Direktur Eksekutif Global Future Institute-GFI) 
Ini bukan rumor ini bukan gosip. Sebuah sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri mengungkap adanya usaha intensif dari beberapa anggota kongres dari Partai Demokrat Amerika kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk membantu proses ke arah kemerdekaan Papua secara bertahap.
Menarik juga informasi ini jika benar. Karena dengan tampilnya Presiden Barrack Obama di tahta kepresidenan Gedung Putih, praktis politik luar negeri Amerika amat diwarnai oleh haluan Partai Demokrat yang memang sangat mengedepankan soal hak-hak asasi manusia. Karena itu tidak heran jika Obama dan beberapa politisi Demokrat yang punya agenda memerdekakan Papua lepas dari Indonesia, sepertinya memang akan diberi angin.
Beberapa fakta lapangan mendukung informasi sumber kami di Departemen Luar Negeri tersebut. Betapa tidak. Dalam dua bulan terakhir ini, US House of Representatives, telah mengagendakan agar DPR Amerika tersebut mengeluarkan rancangan FOREIGN RELATION AUTHORIZATION ACT (FRAA) yahg secara spesifik memuat referensi khusus mengenai Papua.

Apakah “Kopasus” Bertanggung Jawab atas Kematian 3 Tokoh Papua?

Detik-detik terakhir kematian 3 Tokoh papua penuh kontroversial,
 
I. Alm. Theis H Eluay, (Ketua Persedium Dewan Papua - PDP)
Kronologis kematian Alm. Theys H Eluay, Tepatnya sabtu, 11/11-2001 Mayat alm Theys H Eluay ditemukan
Sabtu (10/11-2001)
18.00 WIT Theys berada di Hotel Matoa, Jayapura, setelah menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di Pemda Irian Jaya. Saat itu ia masih sempat dihubungi Sekjen Presidium Dewan Papua, Taha Al Hamid.
Sore itu ia berencana menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di Markas Tribuana Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, di Hamadi, Kecamatan Jayapura Selatan. Sepulang dari acara di acara di Markas Kopassus, Theys sempat menghubungi istrinya, Yaneke Ohee, bahwa dia sedang dalam perjalanan pulang, menggunakan kendaraan Kijang bernomor B 8029 TO.
22.10 WIT Sopir Theys, Ari Masoka, menghubungi ke rumah Theys. Ia mengatakan dirinya bersama Theys tengah diculik oleh orang-orang amber (bukan Irian) di kawasan Skyline, antara Entrop dan Kotaraja, sekitar 10 kilometer dari Jayapura. Ari menangis saat menelepon. Belum selesai bicara, sambungan telepon terputus.

Liku-liku Perjuangan Anak Bangsa Mestinya Mengerti Kelemahan Kita dan Memahami Sudut Pandang Lawan


Dalam suatu perjalanan hidup anak bangsa papua, jujur cita-cita terbesar mereka adalah menuju Kebebasan politic bangsa papua. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan dan mengerti sudut pandang kelemahan kita serta memahami sudut panda lawan
.Perjalanan menuju Kebebasan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, tidak lain adalah cita – cita Kebebasan.
Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain.

Siapa? yang Harus Bertanggung Jawab Dibalik Semua Kasus Kekerasan di Papua dan PB

Oleh : Turius wenda, ST.

Status Otsus dan Kondisi Rill

Di Papua berlaku UU otonomi No. 21  tahun 2001 (Otsus) sebagai solusi atas gejolak politik dan kompromi politik oleh pemerintah pusat kepada rakyat papua atas tuntutan Merdeka (alias lepas dari NKRI) dengan masa kontrak 25 tahun dari tahun 2001, dan telah berjalan kurang lebih 10 tahun, namun tidak membawa perubahan yang berarti   bagi rakyat papua walapun di berikan dana begitu besar 30 triliun pertahun dari Provinsi lain di indonesia.

WEST PAPUA NEWS UPDATE