28/08/11

Ibu-Mu bersama-MU

12994281881707576997 
kepada anak-anakku
apakah perjuanganmu melelahkan, anak-anakku?
mari nak,
ibu basuh semua peluhmu
ibu peluk semua lelahmu
saat kalian berjuang, ingatlah
air mata ibu sederas sungai dan lautmu
banjir darahmu adalah alir darah rahimku
rasaku akan melahirkan seribu lagi perjuangan baru
saat kalian melangkah di atas tanah
ibu selalu di pihakmu, rela kau pijak
ibu akan memelukmu setiap kau berkalang di tanah
di atas ladangku, tetumbuhan menguatkan tubuhmu
kelak anak kalian akan meneruskan
hangatnya peluk ibu,
ibu telah lama sekali
menjerit di cengkeram tangan-tangan asing
dipermainkan di meja perundingan
diperbudak, diperdaya, menjadi tumbal nan kekal
ibu saksi pertama sebelum kau dilahirkan
ibu yang menjerit ketika saudaramu
ditimbun semen, dilarutkan dengan cairan kimia,
dijarah begitu serakah
sampai kering darah ibu
ibu tak pernah lelah memimbingmu, juga pendahulumu
ibu tak letih, dalam rintih ibu masih menyanyi
ibu tak murka, melindungimu dari seribu petaka
ibu tersenyum
ibu ada di atasmu, membimbingmu
ibu adalah tanah, udara, air, api, kayu
ibu bernafas, selalu ada untukmu
ibu menanti tanganmu pulang,
mengembalikan udara
memulihkan tanah dari penjarah
menghidupkan api pengetahuan di dadamu
mengembalikan sungai, rawa, dan laut
menegakkan batas-batas tanah dan adat yang diretas
memulangkan anak-anak ke rumah indah ibu
mesin dan industri, waktu yang saling-pacu,
keserakahan dan kesombongan

yang mestinya kalian singkirkan dari tubuh ibu
kaulah timur, asal matahari selalu membuka mata
kaulah peradaban, jauh sebelum barat mendatangimu
kaulah jalan bagi dirimu, untuk mengembalikan senyum ibu
selagi ibu bersamamu,
tindakan di tanganmu
waktu terus memacu langkahmu
tidak ada takut
agar tak ada derita lagi
sebab ibu selalu
bersamamu.
more>> http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/03/06/ibu-mu-bersama-mu/

Tidak ada komentar:

WEST PAPUA NEWS UPDATE