Empat Pemimpin Gereja Sampaikan SIkap ke SBY
JAYAPURA - Ide separatis menjadi akar persoalan di Papua, karena pembangunan yang tengah berlangsung di Tanah Papua merupakan pembangunan berwajah kekerasan dan tak berpihak pada orang Papua dengan stigma separatis berlangsung lama sejak 1960-an.Demikian antara lain diungkapkan Empat Delegasi Pemimpin Gereja Gereja di Tanah Papua saat bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono Jumat( 16/12) di Istana Cikeas. Keempat Pemimpin Gereja di Tanah Papua itu, masing masing pdt. Yemima Krey, Ketua Sinode GKI Papua, Sokrates Sofyan Yoman Ketua Umum Badan Pelayanan Pusat Persekutuan Gereja Gerenja Baptis di Papua, Ketua Sinode Kingmi, Pdt. Benny Giay, dan Pdt. Martin Luther Wanma dari Majelis Sinode nasional Gereja Kristen Alkitab Indonesia.
“ Saya katakan pada presiden, ini akar persoalan kita di Papua, orang Papua tidak ambil bagian dalam Produk kebijakan termasuk UP4B yang segera di luncurkan Pemerintah dan jadi hal yang sudah jadi hingga sekarang Pemerintah datang untuk tawarkan UP4B, sebagai pemimpin Gereja kami anggap sebagai kekerasan, berikut masih terjadi operasi militer di Papua, pencitraan, kekerasan stigma dan tidak pernah diselesaikan. Saya mau katakan bahkwa separatisme itu muncul dari benak para pejabat terhadap orang Papua merasa tidak mendapatkan keadilan dan sakit hati hingga merontak dan menaikkan Bendera, bila di checking, separatisme itu datang dari mana” , ungkap Pdt Benny Giay saat bertemu dengan Presden bersama pemimpin Gereja Gereja lainnya sebagaimana dikutip ulang dalam jumpa persnnya di Kantor Sinode Gereja KINGMI di Tanah Papua, Jayapura, Kamis (22/12).
morre : http://bintangpapua.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar