"Tadi pagi kami dapat laporan bahwa dua asrama, di Ciloa Bandung pukul 12.30 didatangi polisi," ujarnya. Hal tersebut dibenarkan oleh Deki Motte, Ketua Asrama Paniae, Bandung saat dihubungi Kompas.com.
Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB hanya ada seorang mahasiswa bernama Paulus yang baru pulang kuliah, sampai di asrama pukul 12.30 WIB. "Belum sempat ganti baju tiba-tiba brak, ada suara pintu didobrak. Ada dua orang polisi diantar seorang penjaga warung," ujar Deki.
Orang yang mengaku polisi tersebut lalu menginterogasi Paulus tentang siapa saja penghuni asrama tersebut, tempat kuliah mereka, alamat kampus mereka serta alamat rumah di Papua. "Dia juga tanya, anak-anak di sini sering kumpul-kumpul atau tidak," lanjut Deki.
TERKAIT:
"Menurut data, modusnya sama, tanya alamat, umur, alamat kampus, alamat di papua, sampai nama famnya. Itu udah terjadi di Makassar, Bandung, Semarang, Bali, dan kota lain," ujarnya.
Dorus menganggap itu adalah salah satu bentuk teror untuk pemuda Papua yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah terhadap warga Papua. "Itu salah satu bentuk pelemahan bagi kami," tutupnya.
more:http://regional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar